Ibu yang Tidak Sensitif Picu Stres pada Anak
Penting untuk menjadi orangtua yang responsif dan sensitif agar anak memiliki secure attachment dengan mereka, sehingga mengurangi resiko stres.
Mengasuh
anak-anak bukan hanya memberikan kehendak bagi anak untuk tumbuh
menjadi individu yang diinginkan dan diharapkan orangtua. Sebaliknya,
para orangtua pun harus memahami keinginan dan apa yang dirasakan anak,
baik pada tubuhnya maupun emosinya.
Psikolog Rini Hildayani, MPsi, mengungkapkan, sikap yang peka dan responsif terhadap perasaan dan keinginan anak adalah hal penting yang perlu dimiliki orangtua. Jika orangtua tidak memiliki sikap tersebut, maka anak dapat terganggu secara psikologis dan akhirnya mampu membuat anak menjadi stres.
"Stres bermula dari pengasuhan yang bersifat negatif, misalnya orangtua tidak sensitif, juga tidak peka terhadap tanda-tanda yang ditampilkan anak. Kalau dilakukan terus-menerus akan menjadi sumber stres anak," urai Rini pada acara talkshow Happy Tummy Council "Saluran Cerna Sehat, Bekal Anak Cerdas" di Hotel Mandarin Oriental, Senin (16/3) lalu.
Menurut Rini, penting bagi orangtua untuk membentuk keterikatan keamanan atau secure attachment dengan anak. Caranya adalah dengan menjadi orangtua yang responsif, sensitif, dan menjalankan kedua sikap ini secara konsisten. Kalau keterikatan ini bertahan lama, maka hubungan orangtua dengan anak akan senantiasa harmonis.
"Kalau ada secure attachment, kedekatan orangtua dan anak akan bertahan lama. Selain itu, ada juga keinginan untuk ingin dekat dan mempertahankan kedekatan tersebut, terutama dalam kondisi penuh stres," papar Rini.
Salah satu cara membentuk keterikatan antara orangtua dan anak adalah dengan kontak fisik, seperti adanya unsur sentuhan pada anak. Bentuk kontak fisik lainnya, seperti belaian, pijatan, elusan, dan menggendong, juga mampu meningkatkan kedekatan orangtua dengan anak.
"Ini bisa membuat anak secara fisik lebih rileks dan nyaman karena dalam sentuhan ada unsur suara ibu, skin to skin contact. Kontak mata juga berpengaruh. Ekspresi yang penuh kehangatan ini akan meningkatkan secure attachment," imbuh Rini.
Psikolog Rini Hildayani, MPsi, mengungkapkan, sikap yang peka dan responsif terhadap perasaan dan keinginan anak adalah hal penting yang perlu dimiliki orangtua. Jika orangtua tidak memiliki sikap tersebut, maka anak dapat terganggu secara psikologis dan akhirnya mampu membuat anak menjadi stres.
"Stres bermula dari pengasuhan yang bersifat negatif, misalnya orangtua tidak sensitif, juga tidak peka terhadap tanda-tanda yang ditampilkan anak. Kalau dilakukan terus-menerus akan menjadi sumber stres anak," urai Rini pada acara talkshow Happy Tummy Council "Saluran Cerna Sehat, Bekal Anak Cerdas" di Hotel Mandarin Oriental, Senin (16/3) lalu.
Menurut Rini, penting bagi orangtua untuk membentuk keterikatan keamanan atau secure attachment dengan anak. Caranya adalah dengan menjadi orangtua yang responsif, sensitif, dan menjalankan kedua sikap ini secara konsisten. Kalau keterikatan ini bertahan lama, maka hubungan orangtua dengan anak akan senantiasa harmonis.
"Kalau ada secure attachment, kedekatan orangtua dan anak akan bertahan lama. Selain itu, ada juga keinginan untuk ingin dekat dan mempertahankan kedekatan tersebut, terutama dalam kondisi penuh stres," papar Rini.
Salah satu cara membentuk keterikatan antara orangtua dan anak adalah dengan kontak fisik, seperti adanya unsur sentuhan pada anak. Bentuk kontak fisik lainnya, seperti belaian, pijatan, elusan, dan menggendong, juga mampu meningkatkan kedekatan orangtua dengan anak.
"Ini bisa membuat anak secara fisik lebih rileks dan nyaman karena dalam sentuhan ada unsur suara ibu, skin to skin contact. Kontak mata juga berpengaruh. Ekspresi yang penuh kehangatan ini akan meningkatkan secure attachment," imbuh Rini.
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/ibu-yang-tidak-sensitif-picu-stres-pada-anak
0 komentar: