Fenomena Rokok di Indonesia
Fenomena Rokok di Indonesia
ROKOK
Rokok
adalah tembakau yang dibalut berbentuk silinder dengan kertas dan
terisi berbagai jenis daun berukuran antara 70mm hingga 120mm dengan
diameter 10mm. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung yang lain.
Di Indonesia, rokok merupakan hal yang umum di jumpai di berbagai tempat, walau bahaya rokok maupun larangan anti rokok telah di berlakukan di berbagai tempat , namun angka kematian perokok di indonesia pun tetap tinggi.
Walaupun pasar tembakau di dunia melemah, namun di indonesia pasar tembakau tetap menguat karena sebagian besar penduduk indonesia merupakan perokok aktif dari berbagai kalangan Usia.
Bahkan seorang anak remaja yang berumur 10 - 15 tahun pun dapat di temukan merokok di indonesia.
Setelah
di lakukan penelitian di indonesia, di dapatkan hasil yang mengejutkan
bahwa terdapat 92 juta orang perokok pasif yaitu 62 juta pria dan 30
juta.
Indonesia menjadi negara dengan perokok peringkat 3 terbanyak di dunia, selain china dan india.
FENOMENA BOCAH PEROKOK DI INDONESIA
Beberapa saat yang lalu di beritakan seorang bocah yang belum genap berusia 4 tahun telah kecanduan rokok.
Menurut kak seto sebagai ketua komnas perlindungan anak, "Sudah
secara psikologis diajari sesuatu yang tidak sesuai umur, dia juga
diajari sesuatu yang membahayakan kesehatannya yaitu merokok"
Balita tersebut bahkan bisa mengeluarkan asap rokok dengan bentuk menyerupai cincin.
PARU-PARU TIDAK PEROKOK DAN PEROKOK AKTIF
Gambar
kiri merupakan paru-paru orang yang tidak merokok, sedangkan yang kanan
dengan warna hitam merupakan paru-paru seorang perokok aktif.
1. Peningkatan Berat Badan
Banyak perokok yang setelah berhenti merokok mengalami peningkatan berat badan (di karenakan nikotin yang terdapat pada tubuh berkurang), tapi kebanyakan hanya mengalami peningkatan sekitar 4 - 5 kg.
Fokus lah pada olahraga untuk menjaga stabilitas paru-paru anda, akan lebih baik jika anda memulai olahraga sederhana dengan jogging untuk meningkatkan daya hirup oksigen anda.
2. Mengurangi Stress
Kebanyakan orang yang merokok di karenakan mereka memikirkan sesuatu hal atau ingin mengurangi stress yang mereka miliki dengan menghirup rokok. Akan tetapi menurut studi ilmiah, bagi seseorang yang telah berhenti merokok, memiliki tingkat stress yang lebih sedikit di bandingkan orang yang masih merokok.
Hal tersebut di dapat di buktikan karena bagi ex-smoker (mantan perokok), meningkatkan daya aktivitas kesehariannya yang mengurangi stress, baik seperti teknik pernapasan dan meditasi.
3. Kesehatan jangka panjang
Untuk
kesehatan bagi ex-smoker, di anjurkan untuk tetap rutin mengunjungi
dokter apa bila mengalami ganguan pernapasan ataupun sakit / nyeri di
dada. Apabila batuk berdahak berwarna ke abu-abuan di anjurkan melakukan
cek paru-paru langsung ke dokter.
4. Dukungan psikologis
Ketergantungan rokok sebenarnya merupakan mental dan psikologis. dapat di katakan bagi seorang perokok, mental dan psikologis dalam persiapan berhenti merokok, bicarakan dengan orang terdekat untuk membantu mengingatkan dan menjaga anda.
4. Dukungan psikologis
Ketergantungan rokok sebenarnya merupakan mental dan psikologis. dapat di katakan bagi seorang perokok, mental dan psikologis dalam persiapan berhenti merokok, bicarakan dengan orang terdekat untuk membantu mengingatkan dan menjaga anda.
1. Dalam kurun waktu 20 Menit
Tekanan darah dan Detak jantung kembali menjadi normal.
2. Dalam kurun waktu 12 jam
2. Dalam kurun waktu 12 jam
Jumlah karbon monoxide di dalam darah kembali menjadi normal.
3. Dalam kurung waktu 2 minggu
Sirkulasi dan paru-paru mengalami peningkatan
4. Dalam kurung waktu 1 - 9 minggu
Mengalami
pengurangan dalam batuk dan peningkatan oksigen dalam darah. paru-paru
mengalami peningkatan dalam pencegahan infeksi dan dalam proses
pembersihan paru-paru.
5. Dalam kurung waktu 1 tahun
Resiko mengalami penyakit jantung koroner mengalami pengurang sebanyak setengah dari perokok aktif.
6. Dalam kurung waktu 5 tahun
resiko kontraksi mulut, tenggorokan, esopahgus, mengalami pengurangan sebanyak setengah dari perokok aktif.
Resiko kanker dan stroke mengalami pengurangan, karena paru-paru dapat bekerja lebih baik dalam penyuplaian oksigen.
Resiko kanker dan stroke mengalami pengurangan, karena paru-paru dapat bekerja lebih baik dalam penyuplaian oksigen.
7. Dalam kurung waktu 10 tahun
Resiko
mengalami kematian dari kanker paru-paru mengalami pengurangan dari
setengah perokok aktif. resiko pankreas dan laring mengalami
pengurangan.
8. Dalam kurun waktu 15 tahun
Resiko mengalami penyakit jantung setara dengan orang yang tidak merokok.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/173/Fenomena-Rokok-di-Indonesia
0 komentar: