Jenis Jenis Helm Dan Tingkat Keamananya
Jenis Jenis Helm Dan Tingkat Keamananya
Mungkin bagi sebagian besar pengendara motor sudah mengetahui fungsi dan kegunaan helm. Selain untuk menahan terpaan angin, helm juga memiliki fungsi yang jauh lebih mulia, yaitu menyelamatkan jiwa pemakainya jika terjadi kecelakaan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dari helm standard di Indonesia adalah adanya logo SNI yang tertempel atau tercetak di helm tersebut.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa helm tidak saja berfungsi untuk menyelamatkan jiwa si pengendara, tetapi juga mampu mengurangi cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan. Bagian yang paling rentan mengalami luka adalah muka, kepala bagian atas dan leher. Oleh karena itu sebuah helm yang baik adalah helm yang bisa melindungi ketiga bagian kepala tersebut.
Mari kita mengenal jenis-jenis helm yang ada dan apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis helm tersebut.
1. Helm Cetok/Shorty Helmet
Helm Cetok |
Kelebihan: Mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan
tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk
memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah
dibawa dan disimpan karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini
biasanya murah.
Kekurangan: Dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga,
helm ini bisa membahayakan pendengaran pengunanya akibat suara noise
yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini tidak memberikan proteksi
yang baik terhadap kepala. Fungsi helm ini tak ubahnya topi saja,Say
"No" untuk helm yang ini.
2. Helm Half-Face / Open face
Helm Half-Face |
Kelebihan: Melindungi bagian atas, samping (telinga) dan belakang
kepala (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang seidkit
lebih baik dibanding helm ”cetok”. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa
helm jenis ini dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian
telinganya.
Kekurangan: Suara noise dari luar masih tetap masuk ke telinga.
Tidak bisa memberikan perlindungan yang memadai bagi kepala, khususnya
bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi
dengan kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa
melindungi pemakainya dari hujan, debu, angin, serangga bahkan kerikil
kecil yang beterbangan di jalan.
3. Helm ¾ / Modular Helmet
Helm ¾ |
Kelebihan: Mampu melindungi bagian kepala, muka, leher, telinga
dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup aman.
Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bisa dengan
mudah makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya
juga bisa berfungsi untuk melindungi diri dari hujan, debu dan angin.
Helm jenis ini sedikit lebih mahal dibanding jenis half-face.
Kekurangan: Karena desainnya semi terbuka, maka akan menimbulkan
efek dengung di telingan pemakainya. Kurang memberikan perlindungan
terhadap muka, dagu, gigi dan hidung.
4.Helm Full-face
Helm Full-Face |
Kelebihan: Helm jenis ini adalah helm yang paling aman untuk
digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala,
leher, telinga, dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai di
saat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di
jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak
diinginkan saat terjadi kecelakaan.
Kekurangan: Karena tertutup rapat, si pemakai sulit untuk bisa
mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalau kita ingin makan atau
minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat
tidak nyaman digunakan. Harga relatif lebih mahal dibanding jenis lain.
5.Helm Flip-Up
Helm Flip-Up |
Kelebihan: Hampir sama dengan helm jenis Full-face, hanya saja
helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar ke atas
(flip-up). Sehingga bisa memudahkan pemakainya untukmakan, minum atau
merokok tanpa harus melepas helm. Helm jenis ini mampu memberikan
perlindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.
Sumber : http://bursahelmciamis.blogspot.com/p/jenis-jenis-helm-dan-tingkat-keamananya.html
0 komentar: