Nenek Moyang Kita Ternyata Tidak Tidur Seperti Kita
Nenek Moyang Kita Ternyata Tidak Tidur Seperti Kita
Pola Tidur Yang Berbeda
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita, yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam, nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi sampai pagi.
Bukan Sesuatu Yang Mengejutkan
Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan "tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini, dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan jam tidur yang jauh lebih pendek.
Apa Yang Dilakukan Nenek Moyang Kita?
Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya, beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Baik atau Tidak
Studi yang dilakukan
Sebuah studi
oleh dilakukan oleh psikiater Thomas Wehr dengan meminta 15 pria
menghabiskan waktunya dalam lingkup yang terkontrol. Daripada bangun
selama 16 jam dan tidur 8 jam seperti biasa, mereka diminta bangun
selama 10 jam dan 14 jam sisanya mereka masuk dalam sebuah ruangan yang
gelap untuk mensimulasikan malam yang panjang dan siang yang pendek.
Pada awalnya seperti kebanyakan orang-orang modern mereka akan
"membayar hutang" tidur mereka. Namun setelah beberapa saat, pola tidur
2 kali akan terbentuk sama halnya seperti nenek moyang kita. Dalam
rentang 12 jam, mereka akan tidur selama4-5 jam dan kemudian bangun
selama beberapa jam dan tidur lagi hingga pagi. Uniknya, waktu tidur
tersebut tidak lebih dari 8 jam.
Studi itu menemukan bahwa ternyata di antara "tidur pertama" dan "tidur
kedua" adalah waktunya untuk relaks dan menenangkan diri mereka. Ini
membantu mereka mencapai kualitas tidur yang lebih baik.Jadi Apakah Hal Itu Benar-Benar Baik dan Harus Kita Praktekkan?
Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur yang dicapai juga akan lebih baik.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita
0 komentar: