BAPER itu...
Menurut
kamus Bahasa Slang, Baper adalah singkatan dari bawa perasaan, seperti yang
tertera pada judul. Mungkin sering dikiranya Baper itu singkatan dari Bawa
Lemper, Balap Perahu, Bakar Perumahan, Banyak Pertanyaan, atau lain-lain, tapi
yang di bahas sekarang adalah Baper BAWA PERASAAN. Jadi tulisan ini mencoba membahas mengenai Baper , walaupun itu kompleks dan menyita otak layaknya ngerjain soal matematika sambil berusaha nonton video clip “Anaconda”.
yang di bahas sekarang adalah Baper BAWA PERASAAN. Jadi tulisan ini mencoba membahas mengenai Baper , walaupun itu kompleks dan menyita otak layaknya ngerjain soal matematika sambil berusaha nonton video clip “Anaconda”.
Baper ini sering di kualifikasikan sebagai penyakit, sehingga orang-orang Baper sering disebut “pengidap”, tetapi sebenarnya sih nggak. Baper itu sekedar sikap hati seseorang yang “terlalu” mengikutsertakan perasaannya dalam suatu keadaan tertentu. Secara garis besar, agar tulisan tak melebar dan pembaca pun pergi tanpa kabar, Baper bisa di bagi menjadi dua yaitu Baper dalam kehidupan Pertemanan dan Baper dalam Kehidupan Percintaan
Dalam
kehidupan pertemenan, atau pergaulan, Baper ini adalah kamu kita sering gagal
menganalisa mana bercanda dan mana serius sehingga kadang menimbulkan kesalah
pahaman dalam diri sendiri. Layaknya teman biasa (atau Teman tapi
mesra,terserah ) kita bakal sering-sering bercandaan atau saling
ngecengin/ngegodain semata-mata sebagai humor dan pertanda kedekatan
kita, nah, jika kamu Baper, kamu bakal sering banget ngambek
karena salah paham atau terlalu masukin ke hati. Misalnya, baru di ledek
dikit
aja udah bikin status “Bunuh hayati di rawa-rawa bang” di line sama bbm, kan repot. Selain
karena Bercandaan, Baper juga bisa timbul ketika, temen-temen kamu ngasi
Feedback yang agak keras tentang kamu atau sesuatu yang kamu lakukan. Nah jadi
kamu sekalinya di komentarin bakalan langsung drop menuju lapisan tanah deket
inti bumi dan tak bisa balik lagi. Duh kalau kayak gitu, temen-temenmu bisa di pastiin bakal
berhenti komentar dan yaudalah ya sama kamu, padahal berkomentar kan pertanda
peduli, ya gak? dari pada didiemin di biarin masuk jurang (kalau kalian peduli, komentar dong juga haha *skip).
Dalam percintaan Baper amat sangat sering terjadi. Sampai-sampai ada ujaran kayak gini “Di Balik Tersangka Pehape, terdapar Korban yang Baper”. Jadi sebenernya, sering terjadi kasus dimana seseorang itu cuma bertindak seperti biasa doang, tapi dianggepnya spesial telur dua sama orang satunya, nah ini nih fix Baper. Yang dimaksud tindakan seperti biasa itu misalnya; nanyain besok kuliah nggak?, atau lagi dimana?, tapi dianggepnya udah kayak peduli banget. Atau yang paling Baper , ketika si dia cuma senyumin kamu, dan kamu udah secara mandiri ngejudge bahwa "Sip, Dia Suka Sama Aku".Kalau kamu sudah sampai tingkat ini bapernya, maka status-status galau bin mellow bakal sering menghinggapi sosial media kamu.
(foto-foto galau semacam ini bakal
sering muncul di DP, IG atau Twitter para Baper)
Baper gak sepenuhnya buruk walaupun konotasi kata ini emang agak-agak ke-arah gak enak. Jadi Baper pertanda kamu masih menjunjung
Akhir
kata, sebagai penutup ada sebuah quote terkenal (sebenarnya ini sebuah puisi super
singkat), bukan tepat sekali tentang Baper sih, tapi jika dimaknai, bisa memberi
pandangan yang beda terhadap ke-Baper-an kamu, atau orang-orang disekitarmu.
"It is both a blessing
And
a curse
To
feel everything
So
very deeply."
-David Jones-
Sumber : http://katanyaaja.blogspot.com/2015/01/baper-itu-bawa-perasaan.html
0 komentar: